Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Al Habsyi ikut menanggapi cawe-cawe Presiden Jokowi dalam menyikapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Aboe Bakar mengkhawatirkan muncul persepsi publik yang menilai cawe-cawe Presiden Jokowi untuk mempermudah langkah capres tertentu.
“Banyak kekhawatiran masyarakat bahwa cawe-cawe ini pertanda kekuasaan presiden akan digunakan dalam politik praktis dalam mendukung salah satu calon presiden tertentu,” kata Aboe Bakar melalui keterangan tertulis, Senin, (05/06/2023)
Aboe Bakar menilai cawe-cawe yang dilontarkan Presiden tidak tepat karena terlalu sensitif sehingga memunculkan konteks yang beragam, apalagi cawe-cawe yang disampaikan Presiden terkait dengan Pemilu Akhirnya memiliki konteks berbeda. Cawe cawe diartikan akan ikut campur, atau tidak tinggal diam. Tentu hal ini kurang bagus untuk iklim demokrasi,” ujar anggota komisi III DPR RI ini.
Menurut Aboe Bakar, seharusnya Presiden bekerja secara optimal dalam memimpin negara pasalnya Presiden merupakan mandat dari rakyat. Jangan sampai tugas seorang Presiden keluar dari koridor yang justru melahirkan multi tafsir.
Ia berharap Presiden Jokowi bisa menyelesaikan masa jabatannya dengan baik dengan tetap menjaga pilar demokrasi. “Kita berharap, Presiden Jokowi menyelesaikan tugasnya dengan baik, semoga akhir periodenya bisa khusnul khotimah. Sehingga beliau bisa menjadi bapak bangsa, yang dicatat dalam sejarah sebagai presiden yang menguatkan sendi-sendi demokrasi di Indonesia,” ucap Aboe Bakar.
Seperti diketahui pernyataan Presiden soal cawe-cawe dilontarkan saat bertemu dengan para pemimpin redaksi di Istana Negara Jakarta beberapa waktu lalu.
Presiden mengakui bahwa dirinya cawe-cawe atau ikut-ikutan demi kepentingan bangsa dan negara. Namun, Jokowi tidak menjelaskan maksud cawe-cawe tersebut.
Awalnya, Jokowi membahas soal momentum negara dalam 13 tahun ke depan, sehingga dibutuhkan pemimpin agar Indonesia tumbuh positif.
“Jadi Pak Jokowi menegaskan saya tidak netral dalam hal ini. ‘Memang betul saya cawe-cawe tapi untuk kepentingan nasional’,” kata kata GM News and Current Affairs Kompas TV Yogi Nugraha usai pertemuan di Istana Negara.
Soal cawe-cawe ini, kata Yogi, Jokowi mengartikan soal momentum negara dalam 13 tahun ke depan untuk kepentingan Indonesia. Jokowi menegaskan tak akan menyalahgunakan kekuasaannya sebagai presiden. Dia akan memakai cara berpolitik yang baik.
“‘Saya tahu cara cawe-cawe, saya tahu persis bagaimana cara berpolitik yang baik’. Ketika ditanya bagaimana capres cawapres mengarah pada siapa, presiden mengatakan masih jauh dan itu urusan parpol,” kata Yogi. ( Sigit P – Eljohnnews )