Free Porn
xbporn

buy twitter followers
uk escorts escort
liverpool escort
buy instagram followers
Galabetslotsitesi
Galabetsondomain
vipparksitesigiris
vipparkcasinositesi
vipparkresmi
vipparkresmisite
vipparkgirhemen
Betjolly
- Iklan -

Perkenalkan Keberagaman Budaya NTT Dengan Film Cinta Bete

Cinta adalah kekuatan yang mampu melukai segitu dalam namun juga mampu memberi
kesembuhan yang tanpa pamrih. Pergulatan seorang anak, orang tua, dan kepasrahan perempuan dalam lingkungan sosial budayanya menjadi kekuatan dalam film CINTA BETE.

Bukankah kebahagiaan itu seharusnya bisa diperoleh dengan mudah saat 2 orang saling
mencinta? Apa yang salah dengan cinta? Ketika cinta pada orang yang salah , dan kepatuhan pada adat budaya menjadi suatu kekuatan yang tak terbantahkan. Ketika cinta orangtua ternyata mengarah pada ketidakpatuhan anak akan pilihannya, semua menjadi petaka dan sesal di akhir kisah.

Lewat cerita yang ditangkap dari berbagai kisah nyata di Atambua, Leni Lolang sang produser
yang merupakan penulis ide cerita asli dari Inno Maleo Films, menggarap film Cinta Bete.
Kekuatan sinematografi dari mata seorang sutradara Roy Lolang, membuat film ini menyentuh
emosi akan rasa sakit yang begitu menoreh Atambua, lokasi dengan pemandangan yang luar biasa indah. Seperti perawan yang bermimpi akan cinta sejati, namun menjerit dalam kekerasan dan rasa hampa atas ketidaksempurnaan atas mimpi.

Film CINTA BETE merupakan film Fiksi yang bercerita tentang perempuan bernama Bete Kaebauk dengan setting lokasi Atambua dan budaya Belu Atambua. Pembuat ingin memperkenalkan dinamika hidup di daerah NTT dari alam dan budayanya.

Film bercerita kita perempuan yang selalu mendapat perlakuan sebagai korban dalam kehidupan sehari hari. Adanya sistem Mahar atau disebut Belis menjadikan perempuan dihargai dari berapa besar Mahar yang ditawar seorang pria. Rasa cinta Bete kepada sahabatnya Emilio membuatnya
patah hati karena Emilio memilih masuk sekolah seminari.

Bete yang kemudian bertemu Elfredo membawa Bete pada kehidupan yang tidak diimpikannya semula. Lamaran Elfredo ditolak oleh ayah Bete karena perbedaan kelas sosial dan Elfredo tidak bisa membayar mahar . Bete rela kawin lari demi cintanya pada Elfredo. Namun Bete mendapat perlakuan kekerasan hingga menghadapi kematian bayi dalam kandungannya yang membuat Bete sakit ingatan.

Emilio yang sudah kembali ke kampungnya setelah selesai dengan sekolah teologinya, berusaha
untuk menolong Bete. Pergulatan rasa cinta sebagai manusia, keteguhan hati akan pilihannya
melayani Tuhan dan kepedulian terhadap perempuan yang dekat dihatinya, akankah berakhir
bahagia?

Film dikemas seringan mungkin sebagai drama romantis agar mudah dipahami dan dinikmati
oleh penonton. Dengan Genre ini diharapkan penonton film Indonesia dapat mengenal lebih
jauh keragaman budaya Indonesia lengkap dengan budaya mahar, tenun dan lokasi lokasi
Atambua yang indah dan kehidupannya dari semua pelosok Indonesia. Film dibuat dengan
menggunakan Bahasa Indonesia ( Sigit P – Eljohnnews )

- Advertisement -

Berita Terbaru

- Advertisement -

Berita Terkait

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini