Free Porn
xbporn

buy twitter followers
uk escorts escort
liverpool escort
buy instagram followers
Galabetslotsitesi
Galabetsondomain
vipparksitesigiris
vipparkcasinositesi
vipparkresmi
vipparkresmisite
vipparkgirhemen
Betjolly
- Iklan -

Bupati Banyuwangi Bersama Asosiasi Pokdarwis Banyuwangi Lakukan Peresmian Destinasi Wisata Dengan Pelepasan Tukik Di Pantai Cemara

Banyuwangi – Lantaran penurunan status dari level 3 menuju level 2, membuat Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur mulai membuka destinasi wisatanya kembali. Kegiatan pembukaan ditandai dengan pelepasan tukik (anak penyu) ke Laut oleh Bupati Ipuk Festiandani beserta jajaran Forkopimda dan Asosiasi Pokdarwis Banyuwangi.

Setelah melakukan rapat koordinasi dengan Forkopimda dan pelaku wisata akhirnya mulai 10 September 2021 lalu, destinasi wisata Banyuwangi telah resmi dibuka.

Peresmian ini digelar serentak di Pantai Cemara sekitar pukul 10.00 WIB dengan pelepasan 100 dan Tanda Tangan Komitmen bersama untuk menjalankan protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi di seluruh Destinasi Wisata Banyuwangi.

Pelepasan tukik ini memiliki filosofi yang artinya kebebasan. Kebebasan ini diibaratkan setelah para tukik berhasil lepas menuju ke laut, mereka tetap harus berjuang untuk menempuh kehidupan selanjutnya di laut.

Dari filosofi tersebut menggambarkan kondisi yang sama dengan pariwisata Banyuwangi. Walaupun sudah dinyatakan boleh dibuka kembali, namun Pemkab Banyuwangi tetap menegaskan kepada para pelaku wisata dan wisatawan agar tetap mentaati protokol kesehatan. Oleh karena itu, Pemkab Banyuwangi beserta jajaran Forkopimda membuat aturan-aturan yang nantinya harus ditaati oleh para pelaku wisata dengan tujuan supaya Banyuwangi tidak kembali memasuki level 3 dan 4 yang dampaknya tentu sangat besar.

Akan tetapi menurut Bupati Ipuk tidak semua destinasi wisata dibuka pada 10 September 2021 lalu namun secara bertahap. Mulai dari Wisata Kawah Ijen, Pulau Merah, Grand Watu Dodol, Desa Wisata Tamansari, Pantai Sukamade, Bangsring Under Water, Pantai Cacalan, Pantai Mustika, Teluk Hijau, dsb.

Ipuk juga menyatakan bahwa untuk sementara khusus wisata Kolam Renang tertutup belum bisa dibuka pasalnya berdasarkan aturan dari pemerintah pusat, kolam renang masih rawan lantaran memancing kerumunan sehingga belum bisa dibuka meski sudah memasuki level 2.

“Pesan saya adalah protokol kesehatan harus ketat diterapkan di destinasi wisata dan setiap satu minggu sekali akan ada evaluasi mengenai pemberlakuan protokol kesehatan di setiap destinasi wisata. Kegiatan ini juga dipantau langsung oleh Satgas Covid-19 Kab. Banyuwangi, TNI, dan Polri. Oleh karena itu semua personel akan turun langsung mengawal sekaligus mengevaluasi bagaimana penerapan protkes di masing-masing wisata,” tutur Bupati Ipuk.

Protokol kesehatan yang harus diterapkan oleh pengelola wisata di setiap destinasi harus melaksanakan vaksinasi 2 dosis. Kemudian untuk wisawatan juga wajib menunjukkan sertifikat vaksin melalui aplikasi Pedulindungi. Sedangkan untuk kapasitas pengunjung hanya dibatasi sebanyak 25%.

“Para pelaku wisata harus benar-benar disiplin dalam menerapkan aturan dari surat edaran dan pemberlakuan protkes, sehingga apa yang sudah kita capai hari ini dapat berlangsung lama dan selamanya. Seluruh lapisan masyarakat juga bisa merasakan dampak dari turunnya level Kab. Banyuwangi. Hari ini kita masih membuka beberapa wisata dan lainnya secara bertahap. Kami juga mohon maaf khusus untuk wisata kolam renang masih belum diizinkan karena di kolam merupakan tempat berkumpulnya orang secara langsung jadi masih dikhawatirkan,” tambah Bupati Ipuk.

Sementara itu, menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda, sementara ini scan barcode masih belum diberikan aksesnya dari Kemenkes. Akan tetapi melalui aplikasi Pedulilindungi semua data pengunjung yang telah vaksin akan terbaca.

“ Untuk itu, bagi petugas tiket sudah kami beri pelatihan mengenai penggunaan aplikasi tersebut. Jadi, jika pengunjung lupa atau tidak memiliki aplikasi Pedulilindungi, maka tinggal menyerahkan NIK di KTP ke petugas maka secara otomatis akan terbaca apakah wisatawan tersebut sudah melaksanakan vaksin atau belum. Kita tetap pantau ketika weekend besok apakah pengunjung mengalami pembludakan atau tidak. Rencana ke depan, kita akan menjual paket tiket yang termasuk fasilitas makan agar kualitas wisata pengunjung ini juga meningkat,” tutur Yanuarto. Sabtu, (11/9/21).

(AnnisaR)

- Advertisement -

Berita Terbaru

- Advertisement -

Berita Terkait

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini