Banyuwangi Youth Creative Network (BYCN) kembali gelar Festival BYCN di Pendopo Kantor Desa Macan Putih, Kec. Kabat, Banyuwangi, (28/08).
Festival ini diisi dengan berbagai agenda yang cukup padat. Seperti pelatihan menari gandrung oleh 3 Maestro Gandrung (Temuk, Dartik, dan Sunasih), pelatihan UMKM seperti pelatihan olahan jamur dan gula semut, pelatihan foto/video produk, dan desain grafis.
Ketua BYCN Vicky Hendri Kurniawan mengungkapkan, pada festival ke-2 ini digelar secara sederhana dan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Ia mengungkapkan pada festival BYCN 2 ini terdapat beberapa permasalahan dalam bidang pemasaran.
“Mungkin untuk sektor fashion, kriya, kuliner, sudah banyak market place yang telah tersedia seperti bukalapak, tokopedia, bahkan di Banyuwangi sudah ada Banyuwangi Mall. Akan tetapi untuk sektor lain masih belum ada sarana yang bisa mempertemukan antara pelaku industri kreatif dengan calon pengguna. Oleh karena itu kami sedang menyusun aplikasi untuk mempertemukan pengguna dengan pelaku industri kreatif.” imbuhnya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang turut hadir dalam acara juga memberikan dukungan kepada anak-anak muda kreatif yang bisa berinovasi untuk kemajuan Banyuwangi.
“Dengan program-program pemberdayaan yang terus kita tingkatkan, harapannya industri-industri kreatif ini akan terus muncul dari desa-desa yang belum pernah terpublikasi.” pungkasnya.
Menariknya pada penyelenggaraan kali ini, BYCN berhasil mengembangkan produk berupa batik macan putih, video dokumenter history of tawang alun dan profil pesona Kabat.