Free Porn
xbporn

buy twitter followers
uk escorts escort
liverpool escort
buy instagram followers
Galabetslotsitesi
Galabetsondomain
vipparksitesigiris
vipparkcasinositesi
vipparkresmi
vipparkresmisite
vipparkgirhemen
Betjolly
- Iklan -

Dinas Kesehatan Bersama Dinsos dan Forkopimka Lakukan Vaksinasi Pada Siswa Disabilitas di SLB ABCD PGRI Gambiran

BANYUWANGI – Ratusan pelajar sekolah luar biasa di Banyuwangi mulai mendapatkan giliran untuk disuntik vaksin dosis pertama. Sejumlah siswa sempat menangis lantaran takut jarum suntik. Dalam penyuntikan vaksinasi kali ini, Dinas Kesehatan Banyuwangi menggunakan dosis Sinovam lantaran terbukti sukses meningkatkan efisiensi pada penyandang disabilitas.

Sejumlah siswa disabilitas dari SLB ABCD PGRI Kec. Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur mengikuti vaksin dosis pertama yang diadakan oleh Dinkes yang bersinergi dengan Dinsos dan Forpimka setempat pada Jumat, 27 Agustus 2021.

Selain para siswa yang bersemangat, tingginya antusiasme juga terlihat dari sejumlah wali murid. Hal tersebut dilihat dari upaya para orang tua ketika menangani sang anak yang ketakutan menghadapi jarum suntik. Tak hanya peran orang tua, melainkan sejumlah tenaga medis dan guru secara penuh membantu membujuk para siswa agar tidak takut dan tenang.

Sebagai reward, setelah menjalani suntik vaksin para siswa juga mendapatkan hadiah berupa bingkisan cantik. Menurut PLT Kepala Bidang Pemberdayaan Dinas Sosial Kabupaten Banyuwangi, Lukman menyebutkan dari data yang sudah tercatat ada sekitar 3.211 penyandang disabilitas yang sudah disuntik vaksin dosis pertama. Sementara itu, untuk difabel dosis Sinovam digunakan lantaran terbukti sukses dan aman bagi kondisi kesehatan mereka.

“Secara bertahap, kita akan melakukan kegiatan vaksin. Kalau untuk para difabel memang dikhususkan jadi menggunakan dosis Sinovam,” tuturnya.

Selain itu menurut M. Jaenudin selaku Pengawas PKLK Cabang Dinas Pendidikan Banyuwangi, bahwa langkah vaksinasi yang dilakukan bagi siswa penyandang disabilitas ini sangat membantu berkaitan dengan dibukanya pembelajaran tatap muka secara terbatas. Hal ini karena selama ini siswa yang memiliki kebutuhan khusus, pembelajaran secara daring akan sangat menyulitkan baik bagi guru dan siswa. Oleh karena itu, selama daring pembelajaran tetap dilakukan di rumah guru masing-masing dengan penerapan protokol kesehatan.

“Saya berharap kedepannya semua siswa SLB dapat divaksin secara maksimal dan pihak kami akan terus menjalin komunikasi dengan para wali murid. Kegiatan ini merupakan program perdana yang dilakukan di SLB. Ada sekitar 100 anak dari SMAL Edelweis, SDLB Edelweis, dan SLB PGRI 2 Jajag yang dijadikan satu di sini. Alhamdulillah kegiatan ini akan membantu siswa melakukan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT),” jelas Jaenudin.

Jaenudin juga menambahkan bahwa tujuannya para siswa dan guru divaksin dapat mengikuti pembelajaran luring terbatas seperti biasanya. Sabtu, (28/8/21).

(AnnisaR)

- Advertisement -

Berita Terbaru

- Advertisement -

Berita Terkait

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini